Jika kamu mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kamu dilahirkan ? Isilah saat hidupmu dengan hal apapun yang bermanfaat, jadikan lingkungan sekitarmu ladang amal dan ladang jihad yang luas ! Jangan putus asa dan menyerah, katakanlah : " Cukuplah Allah pelindung dan penolong bagiku "
Thursday, May 04, 2006
Sepotong Kurban
Para hadirin , rohimakumullah !
Allahu Akbar ! Segala puji bagiMu Ya Allah, kita persembahkan puja dan puji hannya kepadaNya, kita mohonkan pertolongan dan hidayahNya.
Allahu Akbar ! Wahai yang mengusai alam semesta, yang menghidupkan dan yang mematikan, , saksikanlah, hari ini kami bersimpuh lagi di hadapan keangunganMu, Tiada Tuhan kecuali Engkau. Dengarlah puja dan sanjungan kami ! terimalah sembah dan sujud kami semua.
Allahu Akbar, Ya Allah Yang Maha besar ! Sampaikanlah selawat dan salam kami pada junjungan kami nabi besar Muhammad saw, juga bagi keluarga dan sahabatnya dan bagi siapa saja yang mengikuti ajaranya dengan istiqomah dan penuh dengan taqwa. Sungguh Maha besar Allah yang telah mengutus Nabi Muhammad saw sebagai rakhmatan lil alamin, sebagai suri tauladan ummat manusia dalam rangka menyempurnakan peradaban dan kebudayaan manusia.
Hadirin dan hadirat kaum muslimin yang dimuliyakan Allah !
Pertama-tama pada kesempatan yang baik ini, di musim semi yang indah di Moskow , di tempat yang jauh dari tanah air kita dan dengan suasana keakraban diantara kita, saya mengajak dan menyeru kepada hadirin sekalian dan khusunya pada diri saya sendiri untuk meningkat taqwa kita dengan taqwa yang sebenar-benarnya, yaitu taqwa yang dapat mendorong kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan taqwa yang dapat mempererat hubungan sesama manusia. Dengan mengorbankan sebagian dari harta yang kita miliki untuk berkurban dengan niat mencari ridho Allah swt semata.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar !
Kemudian dalam rangka peningkatan taqwa kita di tengah-tengah lingkungan kehidupan yang serba boleh ini , maka konsep-konsep apa yang dapat diungkapkan, serta hikmah-hikmah apa yang dapat ditarik dari peristiwa Idul Adha, Idul Qurban, 10 Dzulhijjah 1418 H ini ?
Dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Zaid bin Arqam, para sahabat bertanya kepada Rosulullah: “ Wahai Rosulullah apakah sesungguhnya qurban itu ? “ Beliau menjawa : “ Berqurban adalah pekerjaan Nabi Ibrohim as” Sahabat bertanya lagi : Apakah keuntungan berqurban bagi kami wahai Rosulullah ? Nabi menjawab :
artinya : “ Qurban yang dagingnya diberikan kepada saudaranya sesama muslim, maka setiap lembar bulunya merupakan kebajikan “ ( HR Ibnu Majah )
Dari hadist tersebut di atas paling tidak kita menemukan dua hikmah berqurban yang dapat dipetik. Pertama, kita menikmati betapa bahagia bila menjadi orang yang dermawan, menjadi seseorang yang mampu memberikan sesuatu, dan hal ini bukan berarti sipemberi lebih tinggi derajatnya di banding yang menerima, karena nilai pengorbanan kita hanya Allah yang engetahuinya. Kedua, pihak penerima merasakan terjajalinnya ukhuwah diantara sesama ummat muslim yang semakian erat, ang kaya membantu yang miskin, yang miskin menghormati yang kaya. dan terciptalah masyarakat yang saling kasih menghasihi , saling harga-menghargai satu sama lainnya . Dengan demikian yang kaya tidak menghina yang miskin karena kemiskininannya dan si miskin tidak cemburu pada yang kaya karena kekayaannya
Allahu Akbar, Allhu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd !
Hadirin rohimakumullah.
Sipat pengorbanan ini sesugguhnya relevan dengan sifat manusia yang tidak hanya mendambakan kesenangan material belaka dan juga telah sama-sama kita ketahui, kesenangan materil seringkali menjurumuskan manusia kejurang kehancuran dan menjauhkan dirinya kepada sang Maha pencipta Allah swt. Dengan berqurban kecintaan kepada harta benda dunia dan dikikis habis, minimal dapat diperkecil dan dapat ditumbuhkembangkan kesadaran bahwa kekayaan material tidak abadi dan hanya fana belaka. Jangankan uang yang di tangan, yang di tabung di Bank-pun bisa hilang lenyap, seperti yang sudah sama sama kita ketahui dengan di likuidasinya 16 bank di Indonesia. Kefanaan materi dan harta benda yang kita miliki, termasuk diri kita sendiri akan kembali kepada ketiadaan sebagai awalnya kita yang tiada
Hadirin yang diliyakan Allah.
Kata qurban itu sendiri tidak bermakna sama dengan kurban yang kita kenal dalam bahasa Indonesia. Korban berkonotasi negatif, mengandalkan pelepasan sesuatu dari seseorang kepada orang lain.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mutiara pribadi
Ada Hikmah
Ada hikmah dibalik yang kau lihat dan yang kau baca.
No comments:
Post a Comment