Jika kamu mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kamu dilahirkan ? Isilah saat hidupmu dengan hal apapun yang bermanfaat, jadikan lingkungan sekitarmu ladang amal dan ladang jihad yang luas ! Jangan putus asa dan menyerah, katakanlah : " Cukuplah Allah pelindung dan penolong bagiku "
Thursday, May 04, 2006
Al Qur'an Bacaan Mulia Sepanjang Jaman
Al QUR'AN BACAAN MULIA SEPANJANG JAMAN
Dengan mengucap Bismilhirohmanirrohim, Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, mari dengan tidak bosan-bosannya kita mengucapkan puja dan puji kehadirat Illahi robbi, karena atas berkat rakhmat dan hidayah-Nyalah kita dengan segala ketulusan hati menghadiri peringatan Nuzulul Qur'an di KBRI Moskow tepat di malam ke 17 Bulan ramadhan 1419 H.
Tak lupa mari kita ucapkan selawat dan salam kepada Nabi Kita Muhammad saw yang telah membawa manusia dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang di bawah naungan panji-panji illahi. Juga kita ucapkan salam untuk keluarga dan shabat-shabatnya serta orang-orang yang mengikuti ajarannya.
Hadirin yang berbahagia.
Dalam acara Ramadhan HPII Moskow di sana tertulis Hikmah Nuzulul Qur'an oleh Bapak Wasal Falah/Syaripudin Zuhri, Tapi lagi-lagi saya di perintah untuk maju ke depan sini, ya karena di perintah ya saya kerjakan! Mengapa ? Karena menjalankan perintah dari Ulil Amri itu hukumnya wajib ! Apa lagi perintahnya untuk kebaikan, bukan untuk maksiat, kalau perintah untuk maksiat, Wajib di tolak siapapun yang memerintahkannya. Pernah saya bertanya kepada Beliau, mengapa Bapak tidak mau khutbah atau ceramah? "Wah dari pada saya sakit hati. lebih baik, saya diam" Loh kalau Bapak saja bisa sakit hati karena pembicarannya tidak didengarkan orang, apa lagi saya yang kecil pak, siapa mau dengerin ?
Hadirin yang berbahagia.
Kenapa saya ceritakan itu, agar hadirin mengetahui bahwa saya di sini bukan maunya saya, kalau bisa, saya di belakang sana, enak. sambil ngantuk-ngantuk ngenderin yang bicara. Enggak di tuntut apa-apa. Paling-paling berdosa kalau tidak menjalankan apa yang sudah diketahuinya. Nah berdiri disini tuntutannya macam-macam, tidak boleh begini tak boleh begitu. Udeh capek-capek ngetik, ngomong di depan, malahan dapat dosa karena tidak bisa menjalankan apa yang di sampaikan.
Hadirin yang berbahagia.
Mungkin ada yang bertanya, buat apa sih setiap tahun memperingati Nuzul Qur'an ? Apa sih hikmahnya ? Bukankah setiap tahun peringatan tersebut diadakan, tapi tak merubah apa-apa ? Apakah sia-sia kita memperingati malam seperti ini ? Bukankah acara-acara peringatan semacam ini tidak membawa pengaruh apa-apa ? Bukankah acara ini tetap diselenggarakan, tapi yang tidak shalat tetap tidak shalat, yang tidak puasa tetap tidak puasa dan yang tidak membaca Al Qur'an tetap tidak membaca Al Qur'an ? Bukankah Al Qur'an kebanyakan dijadikan hiasan lemari-lemari dengan begitu indahnya, sampai berdebu karena tak disentuh-sentuh. Bukankah bacaan utama sehari-hari adalah koran bukan Qur'an ? Lalu mengapa turunnya Al Qur'an mesti diperingati ? Demikian seribu satu macam pertanyaan tentang Al Qur'an dan segala macam aspek yang berkaitan dengannya.
Untuk menjawab itu. mari kita persilahkan Qur'an sendiri yang menjawabnya. Al Qur'an menjawab dalam surat Al A'la 6-9 begini :
Artinya: "Akan kami bacakan(Al Qur'an) kepadamu, maka kamu tidak lupa. Kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sesungguhnya Dia mengetahui apa yang terang dan yang tersembunyi. Dan akan Kami mudahkan bagimu jalan yang mudah, maka peringatkanlah, karena peringatan itu berguna".
Al Qur'an memperkuat jawabannya dalam surat Al Ghasyiah 21-22 yang berbunyi :
Artinya : Maka peringatkanlah(mereka), karena kamu hanyalah seorang pemberi peringatan, Kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa.
Hadirin yang berbahagia.
Al Qur'an mengingatkan kepada kita bahwa peringatan apapun bentuknya itu penting. karena manusia adalah tempat khilaf dan alfa.
Di saat itulah peringatan, nasehat, teguran, ujian, cobaan dsb pada saat itulah manusia diajak untuk kembali keasalnya yaitu Allah dengan berpedoman pada Al Qur'an. Di saat itulah membaca Al Quran menjadi penting. Dikatakan oleh Abdurahman Isykafi : Membaca Al Qur'an sangat besar hikmahnya walaupun yang membaca tidak memahaminya (tidak mengerti bahasa arabnya), sebagaimana halnya dengan seseorang yang meminum ramuan obatnya sedangkan bahan-bahannya tidak diketahuinya. Lebih bagus lagi bila mengerti atau memahami maknanya. Dan keunikan al Qur'an ada pada saat kita membaca, kita baca dan baca lagi dengan arti dan pemahaman yang lebih mendalam, Al Qur'an akan memperlihatkan kemujizatannya bagi siapa yang membacanya. Dan membaca Al Qur'an tidak sama dengan membaca koran. Makin sering membaca Al Qur'a, hati semakin sejuk, jiwa semakin damai, persaan semakin tentram dan Allah akan semakin memperlihatkan tanda-tanda kekuasaanNya, bagi orang yang membaca kita-Nya yaitu Al Qur'an.
Sedangkan membaca Koran, apa lagi berita tentang negara kita, ya Allah rasanya yang mucul cuma keserakahan, kemunapikan, pemerkosaan, pengkhianatan, hiruk pikuk duniawi, perang urat syarat, perang politik, perang ekonomi, jor-joran dalam kekayaan dan kekuasaan, salin tuduh, salin fitnah, saling cakar satu dengan yang lain untuk merebut kekuasaan yang akhirnya melahirkan UUD yaitu Ujung-Ujungnya Duit. Dan dengan motivasi duit pemainan paling kotorpun dijalankan, yang kalau pakai bahasanya Pak Solihin : Keuangan Yang Maha Kuasa ! Jadi mereka sudah menjadikan Uang sebagai Tuhan ! Karena itu mereka menghalalkan segala cara untuk menumpuk uang atau harta benda sebanyak-banyak, menumpuk rupiah atau dollaran, sampai begitu banyaknya hingga lupa tau tidak mau membayar zakat mal, zakat harta kekayaan yang wajib dikeluarkan 2,5 % dari harta yang disimpanya setiap tahun, karena dia akan kaget melihat uang yang harus dikeluarkan untuk zakat, 2 % kali ribuah dollar atau 2,5 % kali puluhan juta rupiah. Terhadap orang semacam itu Al Quran memberi peringatan :
Artinya : Kecelakaanlah bagi setiap orang yang mengumpat dan mengejek Yaitu orang yang mengumpulkan hartanya dan menghitung-hitungnya. Ia mengira bahwa hartanya itu akan mengekalkannya. Jangan demikian, sungguh ia akan dicampakkan dalam huthomah(neraka) ( Al Humazah : 1-4 )
Ditegaskan lagi dalam Al Qur'an yang berbunyi :
Artinya : Kamu telah dilalaikan oleh kemewahan, hingga masuk keliang kubur. ( At Takasur : 1-2 ).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mutiara pribadi
Ada Hikmah
Ada hikmah dibalik yang kau lihat dan yang kau baca.
No comments:
Post a Comment