Jika kamu mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kamu dilahirkan ? Isilah saat hidupmu dengan hal apapun yang bermanfaat, jadikan lingkungan sekitarmu ladang amal dan ladang jihad yang luas ! Jangan putus asa dan menyerah, katakanlah : " Cukuplah Allah pelindung dan penolong bagiku "
Thursday, May 04, 2006
Isro Mi'raj
Bismillahirrohmanirohim
Assalamu alaikum Wr Wb.
Sebelumnya marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Illahirobbi yang telah memberikan karunia yang tak ternilai harganya berupa nikmat Iman dan Islam, serta nikmat sehat wal afiat, hingga kita dapat dengan ringan melangkahkan kaki kita ketempat yang mulia ini, dalam rangka menghadiri peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad saw di KBRI Moskow.
Selawat dan salam kita ucapkan kepada Rosulullah saw, sebagai manusia kamil, yang berhasil mengantar manusia dari alam kejahiliyahan menuju alam peradaban dan juga berhasil mengangkat harkat dan martabat dari kerendahan budi hingga mencapai akhlaqul karimah/akhlak yang terpuji.
Hadirin yang berbahagia.
Isra' mi'raj merupakan peristiwa spetakuler yang belum pernah dialami oleh manusia manapun di dunia ini. Peristiwa itu merupakan suatu peristiwa yang maha besar yang mampu menggetarkan persendian alam, baik yang barada di langit maupun yang berada di bumi. Seluruh makhluk terkesima menyaksikan peristiwa Isra' Mi'raj. Mereka membaca tasbih dan takbir , mensucikan dan mengagungkan Asma Allah Taala, dzat Yang Maha Kuasa.
Peristiwa Isra' Mi'raj ini membuktikan bahwa jika manusia dikehendaki oleh Allah, ia akan mampu menembus hijab-hijab atau dinding-dinding kegaiban serta menerobos berbagai dimensi alam. Baik alam ardhi, alam samawi maupun alam Malakut. Dan Peristiwa ini dilukiskan oleh Allah dalam al Qur'an Surat Al Isra' : 1 dengan sangat indahnya, mari kita sama-sama menyimaknya :
Artinya: ”Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke masjidil Aqsa, yang telah Kami berkahi -
sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tandak kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “
Hadirin yang berbahagia.
Isra' merupakan perjalanan di bumi, antara dua masjid yang penuh barokah dan suci, antara Mekkah dan Jerussalem, antara Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Allah menghubungkan keduanya dengan perjalanan Nabawi. Sedangkan Mi'raj merupakan perjalan yang dimulai dari bumi ke langit yang tinggi, ke suatu puncak batas yang tidak diketahui, kecuali oleh Allah semata yang bernama Mustawa. Di sanalah Nabi Muhammad saw berbicara dengan Allah swt, di tempat yang tidak pernah dijamah seorang manusiapun, juga tidak terjamah Malaikat, karena malaikat Jibril yang mengantar Beliau hanya sampai di Sidratul Muntaha, untuk mendapat perintah khusus dariNya berupa Shalat lima waktu sehari semalam. Begitulah awal mula diwajibkan shalat yang merupakan sendi agama, sebagai komunikasi sehari-hari antara manusia dengan Allah swt dan shalat juga merupakan Mi'raj harian bagi orang-orang mukmin.
Shalat merupakan kewajiban yang utama dibandingkan dengan kewajiban yang lain, karena kewajiban yang lain diturunkan di bumi melalui perantaraan malaikat Jibril, sedangkan kewajiban shalat langsung diterima Nabi dari Allah swt. Ini menujukkan kedudukan shalat di sisi Allah sangat mulia dan benar-benar merupakan sendi agama. Oleh karenanya Siapa yang menenggakkan Shalat berarti meneggakkan Islam dan siapa yang meninggalkan shalat berarti menghancurkan Islam. Dan orang yang sengaja tidak mau mengerjakan shalat termasuk orang-orang yang sangat sombong, mengapa ? Karena orang tersebut berarti tidak mau berterima kasih atau bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikan rejeki begitu banyak padanya . Padahal bila diberikan sesuatu oleh manusia sedikit saja, kalau tidak mengucapkan terima kasih, rasanya malu. Mengapa kepada Allah tidak malu?
Hadirin yang berbahagia.
Shalat adalah Mi'rajnya setiap Mukmin kepada Allah swt. Dengan shalat itu dia bisa naik kehadapan Allah setiap hari, yang melepaskannya dari dunia manusia, dari apa yang mereka perebutkan, dari dunia kelalaian dan pekerjaan yang tak habis-habisnya.
Saat shalat itulah dia berdiri di hadapan Allah untuk bermunajat kepadanya, agar menjadi kuat dan tidak lemah dalam menghadapi cobaan, ujian, kesulitan dan krisis yang melanda bangsa dan negara maupun dirinya.
Shalat di sini merupakan bukti yang kuat dalam beragama, kekokohan iman dan konsisten atas kebenaran. Kekuatan diri dari setiap mukmin akan terbentuk dari shalat yang dilakukannya dan mukmin yang kuat lebih dicintai Allah, sesuai dengan sabda Nabi yang berbunyi :
Artinya : " Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah".( HR Ibnu Majah ).
Hadirin yang berbahagia.
Mungkin ada yang bertanya, ada orang yang rajin shalat, tapi mengapa shalatnya tidak mencegah dari perbuatan keji dan mungkar , mulutnya masih saja ceriwis kesana ke mari, telpon sana telpon ke sini, hanya untuk menggunjingkan orang. Orang ini berarti tidak merasakan manfaatnya shalat dalam kehidupannya, dia tidak merasakan kenikmatan dari shalat yang dilakukannya, maka besar kemungkinan shalatnya belum diterima oleh Allah swt , hal ini di sabdakan oleh Rosulullah saw: " Pada hari kiamat nanti ada orang yang membawa shalatnya kepada Allah swt. Kemudian dia mempersembahkan shalatnya kepada Allah swt. Lalu shalatnya dilipat-lipat seperti dilipatnya pakaian yang kumal, kemudian dibantingkan ke wajahnya. Allah tidak menerima shalatnya "
Banyak sekali orang yang shalat dan shalatnya akan dibantingkan ke wajahnya, ditolak oleh Allah. Bahkan ada yang yang celaka dengan shalatnya. Seperti yang terdapat dalam firman Allah swt dalam surat Al Maa'uun : 4-5 :
Artinya : " Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat. Yaitu orang-orang yang melalaikan shalatnya ".
Nah orang-orang yang shalat saja masih bisa celaka, bahkan ketika Isra Mi'Raj Nabi bertemu dengan kaum yang dipecahkan kepalanya sampai hancur, siapakah mereka ? ( kita tunggu jawabannya dari anak SIM, sabar !)
Hadirin yang saya hormati.
Lalu apa tanda-tanda shalat yang diterima Allah swt? Jawabanya diberikan oleh Allah dalam hadist Qudsi . Allah berfirman :"Sesungguhnya Aku hanya akan menerima shalat orang-orang yang merendahkan dirinya-
karena kebesaran-Ku, menahan dirinya dari hawa napsu karena Aku yang mengisi sebagian waktu siangnya untuk berdzikir kepada-Ku, yang melazimkan hatinya untuk takut kepada-Ku, yang tidak sombong terhadap makhluk-Ku, yang memberi makan pada orang yang lapar, yang memberi pakaian pada orang yang telanjang, yang menyayangi orang yang terkena musibah, yang memberikan perlindungan kepada orang yang terasing. Kelak cahaya orang itu akan bersinar seperti cahaya matahari. Aku akan berikan cahaya ketika dia kegelapan. Aku akan berikan ilmu ketika dia tidak tahu. Aku akan lindungi dia dengan kebesaran-Ku. Aku akan suruh Malaikat menjaganya. Kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan segera menjawabnya. Kalau dia meminta kepada-Ku, Aku akan segera memenuhi permintaannya. Perumpaannya dihadapan-Ku seperti perumpamaan syurga Firdaus".
Dari hadist qudsi diatas dapat kita ketahui bahwa tanda orang yang shalatnya diterima :
1. Merendah diri.
Para ulama mengatakan : "Kalau kita sudah berdiri di atas sajadah, sudah ,mengangkat tangan untuk takbir, ketahuilah bahwa kita sudah meninggalkan dunia ini, sudah meninggalkan Moskow, sudah meninggalkan planet bumi ini, sudah Mi'raj menghadap Allah swt . Seperti Rosulullah saw, kita sudah berada di Sidratul Muntaha"
Pada suatu hari orang melihat Imam Ali Zainal Abidin sedang berwudhu dan wajahnya berubah menjadi wajah yang pucat pasi. Tubuhnya gemetar. Ketika ditanya " Wahai Imam. apa yang terjadi ?" Imam Ali Zainal Abidin menjawab: " Engkau tidak mengetahui di hadapan siapa sebentar lagi aku berdiri". Ketika berwudhu Imam Ali Zainal Abidin menyadari sebentar lagi beliau akan berdiri dihadapan Robbul Alamin, Penguasa alam semesta ini. Karena itu, pada waktu wudhunya saaja beliau sudah gemeteran, sudah ketakutan., karena sebentar lagi mengahadap Allah.
2. Menahan napsu.
Orang yang diterima shalatnya oleh Allah mampu mengendalikan hawa napsunya. Pada hari kiamat nanti, Sabda Rosulullah, ada orang yang diistimewakan Allah, dilindungi khusus sebagai orang-orang penting pada hari kiamat.
Salah satunya adalah orang yang diajak kencan oleh seorang perempuan yang cantik, yang mempunyai pangkat yang tinggi, tapi dia menolaknya, seraya berkata," Aku takut kepada Allah swt" itulah contoh orang yang mampu mengendalikan hawa napsunya.
3. Banyak berdzikir.
Tanda ketiga orang yang shalat diterima adalah banyak berdzikir. Dalam Al qur'an kita tidak diperintahkan untuk banyak melakukan amal sholeh, tetapi disuruh untuk melakukan amal sebaik-baiknya, hal ini difirmankan Allah yang artinya : "Allah akan menguji kamu siapa yang paling baik amalannya " Jadi Allah akan menguji manusia, siapa yang paling baik amalannya(ahasanu amalan) dan bukan yang paling banyak amalannya (aksaru amalan). Lebih bagus lagi manusia itu banyak amalnya dan baik amalannya.
4. Solideritas sosial pada sesama.
Tanda yang lain dari orang yang shalatnya diterima adalah suka berderma dengan memberikan makanan kepada orang yang lapar atau memberikan pakaian pada orang yang tak punya, dia menyayangi orang yang terkena musibah dan memberikan perlindungan kepada orang yang terasing. Disinilah realisasi orang yang shalatnya diterima dan bila dikaitkan dengan negara kita yang sedang krisis, solideritas sosial dari yang mampu kepada yang tak punya sangat diperlukan.
Bila hal tersebut diatas sudah dilakukan, maka dari wajah orang yang shalatnya diterima akan memancarkan cahaya yang bersinar, cahaya yang menerangi kegelapan dan Allah akan memberikan ilmu pada saat dia tidak tahu.
Dalam hadist yang lain Rosulullah saw menyebutkan bahwa salah satu cara mendekatikan diri kepada Allah swt ialah bersipat dermawan dan senang membantu orang lain, terutama pada orang yang sedang kesulitan. Rosulullah bersadbda : " Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia dan dekat dengan syurga sedangkan Orang yang bakhil jauh dari Allah, jauh dari manusia dan dekat dengan neraka"
Hadirin yang dicintai Allah.
Orang Dermawan insya Allah akan menemukan kenikmatan di dalam shalatnya, dia akan memperoleh kenikmatan didalam shalatnya, karena dia di jaga oleh para Malaikat, diberi cahaya dalam kegelapan dan diberi ilmu secara langsung oleh Allah masuk kedalam hati sanubarinya.
Pada saat peperangan di Jaman Rosulullah banyak morang yang Yahudi yang dihukum mati,. Ketika seorang tawanan mau dihukum mati, tiba-tiba malaikat Jibril datang memberi tahu rosulullah, supaya orang Yahudi itu dibebaskan. Diberitahukan bahwa orang Yahudi yang satu ini suka memberikan makanan, manjamu tamu dan suka menolong fakir miskin. Katika Rosullah datang memberitahukan kepada orang Yahudi itu bahwa dia-
dibebaskan, dia bertanya : Mengapa?" Nabi menjawab " Allah baru saja memberitahukan padaku bahwa kamu suka membantu orang miskin, suka menjamu tamu dan suka memikul beban orang lain" Orang yahudi itu berkata " apakah tuhanmu menyukai perilaku itu ? " Nabi manjawab;" Betul, Tuhanku menyukai hal itu" Waktu itu juga orang yahudi itu memeluk Islam. Dia memeluk Islam karena sifat kedermawanannya dicintai Allah swt.
Orang yang suka memberikan pertolongan, tidak mempersulit orang lain, tidak menahan hak orang lain dan memudahkan urusan orang lain Insya Allah akan memperoleh kenikmatan dalam shalat dan orang yang merasakan kenikmatan dalam shalat adalah salah tanda bahwa shalatnya diterima dan orang yang shalatnya diterima Allah niscaya Allah menyintainya dan orang dicintai Allah akan terbukalah baginya segala pintu langit dan bumi, terbukalah segala macam dinding penghalang, terbukalah segala macam selubung kegelapan yang melanda jiwanya. Nur Allah masuk kedalam hatinya, Cahaya Allah masuk kedalam jiwanya dan terbentuklah jiwa yang mut'mainnah, jiwa yang tenang, jiwa yang ridho dan diridhoi olehNya. Jiwa yang semacam ini tidak takut pada segala macam krisis yang melanda, tidak takut kehilangan jabatan yang fana, tidak takut pada kedudukan yang nestapa, tidak takut kekacauan duniawi, tidak takut hinaan, cacian, makian, ujian, cobaan dsb yang dia takuti cuma Allah, Allah dan Allah
Hadirin yang berbahagia.
Bila dihati orang yang shalatnya diterima hanya semata-semata Allah,maka tak ada lagi kesempatan untuk membenci, mengunjingkan, iri, dengki dan hasud pada orang lain, bahkan memusuhi setanpun dia tak sempat! Seperti yang dikatakan oleh wanita sufi Rabi'ah Al adiyah : " Hatiku sudah penuh dengan Allah, tak ada tempat lagi untuk memusuhi setan!"
Orang yang merasakan nikmatnya shalat, tidak akan memusuhi, membenci dan mengutuk siapapun, karena dia bukan pencipta dan pemberi rejeki kepada siapapun. Dia tidak sekali kali meremehkan seseorang, karena dia mengetahui banyak kekasih Allah berasal dari orang yang dianggap hina dina. Orang yang merasakan nikmatnya shalat, bila dia punya jabatan, jabatannya akan dipergunakan untuk mendekati Allah, diajak bawahannya untuk mengabdi kepada Allah, karena dia mengetahui jabatan itupun sebenarnya bukan miliknya,tapi amanat Allah yang dititipkan kepadanya.Yang nantinya dimintai pertanggung jawaban dihadapan Illahi robbi. Makanya ketika Umar Bin Khattab di pilih menjabat khalifah, Presiden kalau sekarang, dia tidak menyebut " Alhamdulillah" tapi " Astagfirullah" dia mohon ampun kepada Allah, mengapa ? karena yang terbayang dimatanya -
bukan kursi empuk dengan berbagai macam fasilitas yang diterimanya, tapi amanat Allah, tanggung jawab kepada Allah itulah yang terbayang dalam pikiranya, bisakah dia mengemban amanat yang dipikulkan kepadanya? bisakah dia berlaku adil kepada bawahannya? bila tidak, nerakalah tempatnya dan pemimpin yang tidak adil termasuk orang yang tidak dilihat oleh Allah di akherat nanti dan tidak mendapat ampunan Allah. Orang-orang yang diperlakukan tidak adil akan mengadukan hal tersebut kepada Allah dan Allah akan menjawabnya! inilah yang ditakutkan oleh Umar bin Khatab sebagai pemimpin. Umar bin khattab adalah salah satu contoh orang yang sudah merasakan nikmatnya shalat, bahkan dalam shalatpun dia suka menangis, menangisi segala dosa-dosa yang pernah dilakukannya.
Hadirin yang berbahgia.
Sebelum mengakhiri kajian singkat ini, Mari kita bertanya pada diri kita sendiri, sudahkan kita shalat dengan benar?, sudahkah sujud kita, rukuk kita, tuma'ninah kita benar? Mari kita sempurnakan shalat kita dengan sebenar-benarnya, sehingga shalat kita menjadi khusu', insya Allah shalat yang penuh dengan kekhusu'an dan keikhlasan akan diterima oleh Allah swt. Amin. Dan bagi yang belum juga terpanggil hatinya untuk melakukan shalat, saya mengajak dan segala kerendahan hati, marilah shalat, marilah mencapai kemenangan, hayya alashalat, hayya alal falah. Mau kapan lagi?, usia semakin tua, umur semakin berkurang, apa yang engkau cari wahai saudaraku? Masih tidak cukupkah rejeki yang engkau terima dari Allah? Tidak cukupkah gaji yang engkau terima? Mengapa engkau lupakan Allah?
Padahal Allah telah begitu banyak memberi padamu dan Dia tidak mengaharapkan apa-apa darimu, lalu mengapa engkau berpaling wahai saudaraku? Kalau pakai bahasa Nabi, Ummati....ummati....ummati, ummatku... ummatku... ummatku. Shalat .....Shalat .....shalat !!!
Sekian, terima kasih. Lebih kurangnya mohon maaf.
Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalamu alaikum Warohmatullohi wabarokatuh.
Moskow, 27 Rajab 1419 H
16 Nopember 1998
7
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mutiara pribadi
Ada Hikmah
Ada hikmah dibalik yang kau lihat dan yang kau baca.
No comments:
Post a Comment