Thursday, May 04, 2006

Mensucikan diri adalah bagian anak tangga menuju Illahi


MENSUCIKAN DIRI ADALAH BAGIAN ANAK TANGGA
MENUJU ILLAHI
Khutbah Idil Fitri, 1 Syawal 1419 H/19 Januari 1999 M, KBRI Moskow.


Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilham.
Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah.

Alhamdulillah, kita panjatkan ke hadirat Illahi Robbi yang telah memberikan nikmat-Nya, sehingga kita bersama-sama dapat melakukan shalat Idil Fitri di ruang Pancasila KBRI Moskow di tengah-tengah cuaca musim dingin. Insya Allah Puasa dan shalat Idul Fitri yang kita jalankan sekarang ini adalah Puasa dan shalat Idil Fitri yang terakhir di abad 20 Masehi, Karena insya Allah di tahun depan jika Allah masih memberikan umur panjang, kita akan Puasa dan shalat Idil Fitri di Abad yang baru, abad ke 21.
Shalawat dan salam kita tujukan bagi Nabi Muhammad saw berserta sahabat dan keluarganya serta orang-orang yang tetap mengikuti dan mensiarkan ajaranya. Apapun rintangan, ujian dan cobaannya akan dihadapinya dimanapun dan kapanpun mereka berada.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilham.
Pada hari ini ummat Islam di seluruh penjuru dunia serempak mengaggungkan asma Allah, seraya mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil. Sehingga langit disekitar kita gemuruh dengan suara takbir yang bersahut-sahutan, yang diucapkan oleh manusia-manusia yang beriman dan malaikat serta seluruh makhluk-Nya dengan caranya masing-masing. Hari ini kita-jutaan ummat Nabi Muhammad saw-bergerak, bertasbih, bersujud dan bertakbir bersama.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, allahu Akbar Walillahilham.
Ya Allah, hari ini Engkau saksikan ummat yang sering bercerai berai berpadu memuji keaggungan-Mu. Hari ini, ummat yang sering melupakan-Mu, datang bersimpuh di hadapan-Mu. Hari ini, ummat yang sering mengabaikan firman-Mu berusaha untuk kembali kepada-Mu. Ya Allah, Ya Robbana, Ya Tuhan kami, inilah hamba-hamba-Mu yang lemah, yang mudah terseret hawa napsu, yang seringkali diperbudak dunia, yang bergelimang dosa.

Inilah kami Ya Allah, yang sering membanggakan dosa-dosa dengan tidak mau bertobat kepada-Mu, yang suka menghina orang-orang yang menyampaikan dan mensiarkan ajaran-Mu, yang sering melecehkan ajaran-Mu, yang sering tertawa di atas penderitaan orang lain, kami kembali kepada-Mu, kami kembali berserah diri pada-Mu, terserah pada-Mu jua ya Allah, apakah Engkau terima pengakuan dosa kami atau Engkau timpakan murka-Mu pada kami. Ya Gahaffur, ya Rahman, ya Rahim. Wahai Sang Pengampun, Wahai Sang Pengasih, Wahai Sang Penyayang, ampunillah kami, kasihanilah kami dan sayangilah kami.

Hadirin yang berbahagia.
Hari ini kita sebut Idil Fitri- kembali kepada Fitrah, kembali kepada kesucian. Satu bulan kita berusaha membersihkan diri kita, membersihkan mulut kita dari hal-hal yang buruk dengan hanya berkata yang baik-baik atau diam, membersihkan kalbu kita dari niat yang buruk, dendam, benci, iri hati dan penyakit hati lainnya; membersihkan kehormatan kita dari maksiat , dosa dan kefasikan; dan akhirnya mensucikan harta kita dari barang haram dan syubhat dengan mengeluarkan zakat fitrah dan zakat harta kekayaan atau zakat mal. Satu bulan penuh kita puasa, puasa adalah latihan penyucian diri, proses membersihkan diri .
Seperti sabda rosulullah saw:



"inilah bulan ramadhan yang pada awalnya kita sebarkan kasih sayang/Rakhmat, pada pertengahannya kita taburkan ampunan/Magfiroh dan pada akhirnya kita membersihkan diri dari api neraka\idkum minannar" maka tibalah kita di hari raya Idil Fitri, hari dimana dihapusnya seluruh dosa-dosa yang pernah kita lakukan, bersih kembali seperti bayi yang baru lahir. Ini adalah hari yang penuh kesucian dari orang-orang beriman yang memang menginginkan kesucian lahir dan batin, yang dipupuknya sejak awal ramadhan dan buahnya akan terlihat setelah berakhirnya bulan ramadhan sampai ramadhan berikutnya.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilham.
Kaum muslimin-muslimat rohimakumullah
Allah berfirman :



Artinya : " Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri(dengan beriman) dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sholat. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akherat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu (yaitu) Kitab-kitab Ibrohim dan Musa." ( Al A'laa 14-19 )
Hadirin yang berbahagia
Firman Allah yang berbunyi : "Kod aflahaman tajakkaa" Sesungguhnya orang yang beruntung adalah orang yang membersihkkan dirinya atau mensucikan dirinya, para ahli tafsir berpendapat orang yang mensucikan diri adalah orang yang berbuat baik kepada Ibu bapak, tidak condong kepada kedzoliman, tidak menggunjingkan orang lain, tidak menyintai dunia, banyak mengingat Allah, sabar menerima musibah dari Allah, membersihkan lahir dan batinya, membaca Al Qur'an, beramal dengan ikhlas dan Orang yang dapat menahan dirinya dari hawa nafsu. Itulah ciri orang -orang yang membersihkan dirinya terutama di bulan ramadhan dan orang -orang itu sekarang dengan khusu, ikhlas dan ridho mencari keagungan Allah ditengah-tengah musim dingin dan di luar salju putih menyambut mereka untuk melakukan shalat Idil Fitri, untuk bersujud dan berserah diri kepada keanggungan-Nya dan Nabipun bersabda :






Artinya : "Apabila tiba saat hari raya Idil Fitri, Allah telah mengirim para malaikat. Maka turunlah mereka ke bumi pada setiap negara. Mereka berseru: " Hai ummat Muhammad keluarlah kamu sekalian menuju Tuhan Yang Maha Pemurah."
" Maka apa bila mereka keluar menuju tempat sholat masing-masing, Allah berfirman : " Saksikanlah hai malikat-malaikat-Ku, bahwa sesungguhnya Aku memberikan pahala bagi puasa mereka dengan keridhoaanku dan ampunan-Ku "

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Seluruh rangkaian ibadah di bulan ramadhan, shalat, puasa, zakat di tambah dengan Shalat Id seperti yang kita lakukan ini dimaksudkan untuk mengembalikan kesucian dari kemanusiaan kita. Dalam rukun Islam yang lima menggajarkan bahwa kesucian hanya bisa dikembalikan dengan cara : Penolakan kepada setiap bentuk penindasan seperti diungkapkan dalam kalimat syahadat. Mengingatkan terus menerus kebesaran Allah seperti kita lakukan dalam shalat. Mengendalikan hawa napsu seperti yang tampak pada ibadah puasa. Menunjukkan solideritas sosial kepada sesama manusia seperti tercermin dalam zakat.Dan mengarahkan hidup kita hanya kepada Allah seperti dilambangkan dalam gerakan haji. Semua ini disimpulkan pada Idul Fitri, kembali kepada fitrah kesucian.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Hadirin yang dimuliakan Allah.
Untuk menuju pada kesucian manusia seperti yang dikehendaki oleh makna Idil Fitri rasanya memang berat, apa lagi meneggakkan ajaran Islam ditengah-tengah lingkungan yang tidak Islami di luar negeri seperti yang kita alami sekarang ini, ditambah lagi dengan ketidak mengertian tentang Islam dapat menimbulkan kesenjangan dikalangan ummat Islam sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Imam Syakib Arsalan : " Al Islamu mahjubun bil muslimin " artinya " Agama Islam itu terhalang oleh kaum muslimin sendiri " Mengapa ? Karena banyak ummat Islam yang tidak bertingkah laku Islami, di saat bulan puasa tidak puasa, sepertinya puasa itu hanya mainan dan dijadikan olok-olokan dan dianggap remeh, Padahal orang yang tidak berpuasa tanpa sebab mendapat ancaman dari Nabi dengan sabda beliau yang artinya : " Jibril telah datang kepadaku, katanya, hai Muhammad, barang siapa mengalami bulan ramdhan dan tidak berpuasa sampai akhir bulan dan tidak mendapat ampunan, maka dia akan masuk neraka, semoga dia di jauhkan Allah darinya. Maka saya berkata ,"amin".

Orang yang memeremehkan puasa atau kewajiban yang lain seperti sholat, zakat dsb, biasanya tidak takut ancaman Allah dan rosulnya, mengapa ? karena Ancaman Allah dan rosulnya masih bersipat abstrak, gaib, tidak konkrit , tidak langsung terjadi dan balasanya biasanya di akherat.
Tapi kalau yang mengancam atasnya langsung dan itu berakibat terhadap pekerjaanya, maka dia akan langsung minta maaf dan segera bertobat. Maka ada orang bijak berkata : "Segenggam kekuasaan lebih efektif dari seribu kebenaran yang disampaikan oleh orang yang tidak punya kekuasaan" Oleh sebab itu ketika di jaman Khalifah Abu Bakar Siddiq, Beliau memerangi orang-orang yang tidak mau membayar zakat. Dan di zaman Khalifah Umar bin Abdul Azis, Beliau menghukum orang-orang yang sedang minuman keras dengan cimeti, sahabatnya berkta, Ya amirul mu'minin, di situ ada orang yang rajin beribadah juga, kata Beliau : "Hukum lebih dahulu orang yang rajin ibadah itu tapi suka minum minuman keras."

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar !
Banyak ajaran Islam dirusak oleh orang Islam sendiri, ajaran Islam dianggap asing atau aneh oleh orang Islam sendiri. Orang shalat, aneh. Orang puasa, aneh. Orang yang menyampaikan kebenaran, aneh. dst Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad saw :



Artinya : "Bermula Agama Islam itu lahir dalam keadaan asing, dan satu ketika akan kembali dianggap asing, maka berbahagialah mereka yang dianggap asing itu ( HR. Muslim )
Timbulnya salah pengertian tentang Islam sebenarnya sisa warisan penjajah dan para orientatalis di Indonesia. Ada tiga bom waktu yang mereka tanamkan di Indonesia yaitu :
1. Budaya barat yang merusak moral bangsa Indonesia( Ini sudah terlihat hasilnya sekarang, kita sudah sama-sama mengetahui ).
2. Orang-orang Islam sendiri supaya benci kepada syariat atau ajaran Islam, yang inipun sudah terlihat hasilnya yaitu banyak orang Islam takut dengan ajaran Islam !
3. Orang -orang Islam supaya tidak merasa bangga dengan Islam itu sendiri. Dan inipun sudah terlihat hasilnya, ajaran nabi untuk memperbanyak ucapan salam ditinggalkan, Sepertinya kalau mengucapkan salam di telepon misalnya, tak ada rasa bangga, bahwa itu ajaran Islam, bukan kampungan !

Allahu Akbar, Allhu Akbar, Allhu Akbar Walillahilham.
Maka Nabi mengatakan seperti hadist dia atas : "Berbahagialah, orang-orang yang dianggap aneh" Tanda-tanda mereka, seperti disabdakan oleh Rosulullah saw adalah :
Pertama,


Arinya " Mereka mencoba menimbulkan kebaikan ketika manusia sudah rusak "
Dalam hadist lain disebutkan :



Artinya ; " Mereka itu manusia-manusia yang sholeh, yang jumlahnya sedikit, di tengah-tengah manusia yang durhaka "
Pada hari ini, di hari raya Idil Fitri kita memerlukan ghuraba, orang-orang yang dianggap aneh yang ingin memperbaiki masyarakat disekitarnya, Ketika orang lain datang dan menyatakan bahwa korupsi sekarang merupakan kebudayaan masyarakat. Kita memerlukan orang-orang yang tabah untuk hidup tanpa korupsi sama sekali.
Para ahli fiqih menyebut dengan satu istilah yang bagus sekali :


Artinya : " Dia suci dalam dirinya, dan dia juga berusaha mensucikan orang lain "
Pribadinya bersih, dan dia berusaha membersihkan orang lain. Tingkah lakunya indah, dan dia berusaha mengindahkan tingkah laku orang lain. Di saat orang-orang berlomba menumpuk kekayaan, sementara ia mempertahankan kesederhanaannya karena ingin memelihara kesucian dirinya, maka ia sering dianggap aneh.
Ciri kedua orang yang dianggap aneh seperti kata Rosululah :



Artinya : " Mereka mengisi apa yang hilang, mereka melengkapi apa yang ganjil, mereka memenuhi apa yang kosong "


Di dalam masyarakat kita sering mencari orang kuat keyakinannya, kuat keimanannya, Kaum Ghuraba ini biasanya tampil ditengah-tengah berkecamuknya kemunafikan, kefasikapan dan kemungkaran, ditengah-tengah usaha untuk menjilat ke atas dan memeras ke bawah. Di tengah-tengah kekacauan, sang Ghuraba orang yang dianggap aneh tetap menyampaikan apa yang benar itu benar dan yang batil tetap dikatakan batil, walaupun orang-orang fasik dan orang-orang kapir membencinya ! Dan orang yang menyampaikan keberan biasanya memang banyak musuhnya. Masih ada bintang di tengah-tengah malam gelap gulita, orang seperti inilah yang biasanya mengisi apa yang hilang, memenuhi apa yang kosong. Ketika orang-orang kehilangan identitas, mereka menujukkan Inilah Islam, inilah jalan kesucian, inilah jalan menuju Fitrah Illahi, inilah Idil Fitri yang sebenarnya, bukan dengan banyak makanan dan bagusnya pakaian-pakaian baru ! Karena kata nabi sebagus-bagusnya pakaian adalah Taqwa !
Tanda ketiga orang yang dianggap aneh, orang yang menjaga kesucian diri adalah seperti Sabda Nabi :



Artinya : " Mereka menghidupkan kembali sunnahku setelah sunnah itu dimatikan oleh manusia "
Ketika beberapa ajaran rosulullah sudah ditinggalkan, mereka tampilkan kembali ajaran rosulullah itu. Disabdakan lagi oleh rosulullah : " Orang yang berpegang teguh kepada agamanya di zaman itu seperti orang yang memegang bara "

Allahu Akbar, Allhu Akbar, Allahu Akbar
Hadirin yang berbahagia.
Di sini Rosulullah menujukkan bahwa akan datang satu jaman orang yang memegang agama dianggap aneh, di anggap asing, di anggap ghuraba, sehingga lantaran keanehannya, dia seperti memegang bara api di tangannya. Bila dilepaskan , bara itu padam; bila dipegang bara itu membakar dirinya. Orang yang mempertahankan keyakinannya, orang yang ingin memelihara kesuciannya kepribdiannya, orang yang ingin memelihara sunnah Rosulullah dia hidup seperti memegang bara, dia selalu dalam keadaan panas, karena banyak orang yang membencinya ketika dia sedang menyampaikan kebenaran Illahi dan kebenaran rosul-Nya.


No comments:

Mutiara pribadi

Antara Moskow, Helsinki dan Stockholm

Ada Hikmah

Ada hikmah dibalik yang kau lihat dan yang kau baca. Moskow Jakarta ﺒﺳﻢﺍﻟﻟﻪﺍﻟﺮﺤﻣﻦﺍﻟﺮﺤﻴﻢ ﺍﻠﻠﻪﺍﻛﺑﺮ ﺍﻠﻠﻪﺍﻛﺑﺮ ﺍﻠﻠﻪﺍﻛﺑﺮ ﺍﺷﻬﺪﺍﻻﺍﻠﻪﺍﻻﺍﻠﻠﻪ ﻮﺤﺪﻩﻻﺷﺮﻳﻚﻠﻪ ﻮﺍﺷﻬﺪﺍﻦﻣﺤﻣﺪﺍﻋﺑﺪﻩ ﻮﺮﺳﻮﻠﻪ

Musim panas di Moskow

Musim panas di Moskow
Novokuznetskaya Ulitsa

Warga SIM di Musim Dingin di taman KBRI Moskow

Warga SIM di Musim Dingin di taman KBRI Moskow
Kecil Indah dan bermakna, pantang menyerah, pantang mundur dan terus bergerak di jalan Illahi. Berjuang dan berdoa disegala tempat di segala cuaca. Tahan menghadapi cobaan, ujian, hinaan, caci maki. Tetap tegar dan berpegang teguh pada janjiNya !

Di Arafah 2003

Di Arafah 2003
Insya Allah menjadi haji yang mabrur, haji yang selalu mendapat ridho dan ampunan Allah

Masa muda

Masa muda