Dia, aku dan kursi-Nya

Dia duduk di atas kursi-Nya
aku dudk di dalam kursi-Nya

Dia berkuasa di atas kursi-Nya
aku berkuasa di dalam kursi-Nya

Di berfirman di atas kursi-Nya
aku berkata di dalam kursi-Nya

Dia melihat di atas kursi-Nya
aku melihat di dalam kursi-Nya

Dia mendengar di atas kursi-Nya
aku mendengar di dalam kursi-Nya

Dia brekehendak di atas kursi-Nya
aku berkemauan di dalam kursi-Nya

Dia mengatur segalanya di atas kursi-Nya
aku mengatur sebagian dari aturan-Nya di dalam kursi-Nya

Dia trak pernah tidur di atas kursi-Nya
aku tidur di dalam kursi-Nya

Dia tidak pernah lelah bekerja di atas kursi-Nya
aku kecapaian bekerja di dalam kursi-Nya

Dia tak pernah salah di atas kursi-Nya
aku sering alpa dan lalai di dalam kursi-Nya

Dia berfirman" jadilah" maka "jadilah" di atas kursi-Nya
aku berkata"jadilah" akan terjadi atas kehendak-Nya di dalam kursi-Nya

Dia, aku dan kursi-Nya dari Dia
aku dan kursi-Nya ada dalam dan bersama Dia
kursi-Nya, Dia dan aku satu asalnya Dia, tapi aku bukan Dia
tak ada sesuatupun yang keluar dari kursi-Nya dan dari Dia.