SMS Polygami

Ass. Sahabat-sahabatku .... mulanya saya tak mau ikut-ikutan membahas soal polygami ini, namun karena beredar sms yang berbunyi seperti ini : "Masih banyak jalan mencari pahala dst ( saya tidak teruskan kalimat tersebut, saya ga mau ikut-ikutan menyebarkan kalimat sesudahnya ). Ini sms kebangetan ...., benci sama orang kok ngajak-ngajak, dan mengatas namakan seluruh Ibu-ibu Indonesia. Ntah dari mana awal sms tersebut, yang ngirim pertama kali sms ini dan yang mengirim sms ke orang lain secara estapet LUPA .... bahwa mengajak orang lain untuk membenci orang, ga baik, dosanya bertumpuk-tumpuk, apa lagi orang yang dibenci itu bukan orang yang melakukan dosa, polygami itu halal ! (terlepas dari pro dan kontra) Bukan diwajibkan, tapi diperbolehkan, bukan perbuatan dosa. Dengan syarat tertentu, polygami dibolehkan ....! Yang haram itu berzinah, ngomongin keburukan orang lain (ghibah) dst.
Sms ini nadanya mau memboikot ceramah orang yang melakukan polygami, loh kenapa mesti diboikot ? Kebenaran hakekatnya datang dari Allah SWT, jadi dari manapun datangnya, ambillah ! Tak peduli orang yang mengatakanya melakukan polygami atau tidak, kebenaran tetap kebenaran, mutiara tetap mutiara, walaupun berada di dalam lumpur. Untuk kebenaran ,Ali bin Abi Tholib berkata : " Jangan lihat siapa yang mengatakan, tapi lihatlah apa yang dikatakannya ".
Mari sahabat .... jika laki-laki, jadilah SMS ( Suami Mukmin Setia ) jika perempuan, jadilah SMS ( Sholeha Mukminin Setia ), kalau jadi suami istri, bersikap SMS ( Senyum Manis Selalu ), kalau jadi sahabat, jadilah yang SMS ( Senang Memberi Salam), kalau bergaulpun harus SMS ( Sabar Menasehati Simpatik ), lagi marahpun harus tetap SMS ( Sabar .... Mas .....Sabar !!! ) Insya Allah.
Mari sahabat .... kita kembalikan semua urusan kita kepada Yang Maha Pengurus segala urusan, Dia-lah Allah SWT, Tiada Tuhan kecuali Allah, Dia yang berhak disembah. Mari kita mohon ampun kepada-Nya atas dosa-dosa yang sudah terlalu banyak kita lakukan ( terutama dosa mengunjingkan orang lain ). Diri kita semakin tua, itu artinya kuburan sudah semakin dekat, sudahkan kita mempersiapkan diri ?


wassalam


Syaripudin Zuhri